Awalnya, Sandra merasa lega setelah putus dengan Nino. Meskipun sedih, namun dia merasa inilah yang terbaik bagi mereka. Namun Sandra dibuat memikirkan hubungan mereka kembali ketika Nino menunjukkan sikap biasa-biasa saja setelah hubungan mereka berakhir. Rasa tidak terima membuncah dalam hati Sandra, satu pertanyaan besar mendepak harga dirinya : ''apakah selama ini memang Nino menanti-nantikan saat ini, saat Sandra membebaskannya dari hubungan mereka?''. Rasa lega akhirnya berubah menjadi rasa tidak terima.
Setelah memutuskan hubungan, seorang wanita biasanya ingin tahu apa reaksi si mantan. Tidak jarang juga tindakan memutuskan hubungan hanya sekedar untuk menguji pasangan, apakah dia benar mencintai Anda. Namun sayangnya, tidak semua pria memberikan respon yang sangat jelas seperti terjadi pada wanita. Tentu saja Anda jadi frustasi dalam berusaha memahami apa yang dirasakan pria ini. Mau bertanya? Gengsi dong.. kan Anda yang memutuskannya.
Begitu pula dengan Sandra. Sikap pria yang tidak jelas ini menjadi bumerang baginya, menghadirkan perasaan tidak terima karena merasa dibohongi dan dikasihani. Sikap pria setelah hubungan berakhir, memang tergantung dari siapa yang memutuskan. Namun sebagian besar pria tetap saja merasa sedih saat diputuskan. Jika reaksinya tidak kelihatan jelas untuk Anda perhatikan, simak saja pengakuan beberapa pria ini pada Woman!
Crying in silence
"Waktu aku putus sama Shella, ada perasaan mendesak yang buat aku ngrasa hancur dan cuma bisa diem aja nundukin kepala. Walaupun air mata ga berderai-derai, tapi aku yakin rasanya sama seperti nangis sampai mata bengkak." (Adi, 23 thn)
"Kadang gue iri sama cewek, mereka gampang banget ngeluarin emosi lewat air mata. Kalo cowok, meskipun pingin nangis tapi air mata ga segampang itu keluar. Dan itu rasanya ga enak banget.." (Redi, 27 thn)
Apa yang diungkapkan dua pria ini mewakili jawaban kelima teman mereka. Tidak hanya mereka malu untuk menangis di depan orang, namun sifat pria membuat air mata tidak bisa keluar dengan mudahnya bahkan saat diminta sekalipun. Wanita memang diciptakan dengan perasaan yang lebih peka daripada pria, sehingga lebih mudah mengungkapkan perasaannya.
Obyek tidak bergerak
"Motor gue ini nih yang setia nemenin masa-masa sulit setelah putus. Kebut sampai dia ga mampu lebih cepet lagi. Habis itu lega banget rasanya." (Bona, 25 thn)
"Gue bersyukur banget tu ada game Rampage sama Grand Theft Auto. Di game itu kita bebas berbuat apa aja tu, jadi gue ngrusakin mobil, pecahin kaca-kaca rumah orang, nembakin apa yang pingin gue tembak. Konyol emang.. tapi gue ga tau lagi mesti diapain mood ga karuan gara-gara putus itu." (Bagio, 24 thn)
Jika wanita mencari teman curhat untuk lepas dari perasaan sedihnya, pria tidak begitu. Mereka justru tidak nyaman saat kegalauan hatinya diketahui orang lain, dan obyek-obyek tidak bergeraklah yang menjadi pilihan mereka untuk mengungkapkan kekesalan mereka. Lagipula tanggapan dan saran dari orang lain bisa jadi justru tidak membuat mereka senang. Tidak heran kan kalo mereka lebih memilih ''curhat'' pada sesuatu yang tidak bisa menanggapi mereka.
Kejar lagi!
"Setelah sempat kacau, aku sadar kalo aku ga bisa hidup tanpa dia. Sebelum keduluan orang lain, cepet-cepet aku temuin dia dan ungkapin niatku buat nglakuin apa aja asal bisa balik sama dia." (Raymond, 29 thn)
"Gue yakin dia salah nilai gue. Apalagi setelah gue cek ke temen-temennya, dia down banget meskipun dia yang mutusin. Ga tunggu bukti selanjutnya, gue jelasin semuanya ke dia dan terang-terangan gue minta balik." (Tiok, 27 thn)
Hari-hari pertama, pria masih akan disibukkan dengan perasaannya sendiri. Namun setelah melewatinya, sifat pria kembali ke logika yang lebih dominan. Dia mulai berpikir dan merancang strategi untuk mendapatkan wanitanya kembali. Tidak hanya itu, tekadnya pun lebih besar daripada saat pertama mendapatkan Anda dulu karena sekarang dia sudah tahu rasanya jika Anda tinggalkan.
sumber:laksanaberita.info
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.